Ni A KU
I'm a Woman, I'm a Wife, I'm a Mom and I'm a Teacher
Sabtu, 12 Desember 2020
Sebuah Pendekatan Pembelajaran Berbasis Seni STEAM
STEAM adalah sebuah singkatan untuk Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art) dan Matematika (mathematic). Istilah STEAM, berdasarkan yang dikutip di www.affordablecollegesonline.org, istilah ini diciptakan di Sekolah Desain Pulau Rhode (RIDS). STEAM sendiri menggambarkan peran seni dalam desain dan sains.
Salah satu pendiri awal Georgette Yakman, yang dikutip dari www.affordablecollegesonline.org menyebut STEAM sebagai “Sains dan Teknologi, yang ditafsirkan melalui Teknik dan Seni, semua berdasarkan unsur-unsur matematika.”
STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. STEAM juga mendukung pengalaman belajar yang berarti dan pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling terkait. Dalam STEAM, sains dan teknologi dapat diartikan melalui seni dan teknik, termasuk juga komponen matematika.
STEAM vs STEM?
STEM merupakan dasar dari STEAM, jadi STEAM merupakan pengembangan dari STEM dengan menambahkan art di dalamnya. Pendidikan STEAM memfokuskan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika melalui seni dan desain.
STEAM membawa STEM ke tingkat berikutnya yakni memungkinkan pembelajar untuk menghubungkan pengetahuan mereka di bidang-bidang sains, teknologi, teknik dan matematika bersamaan dengan seni.
Komponen dalam STEAM
Pemecahan masalah melalui inovasi dan desain
Keterkaitan antara asesmen, rencana belajar dan standar pembelajaran
Kombinasi lebih dari satu subjek dalam STEAM dan kegunaannya dalam seni
Lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan process based learning
Fokus pada hal – hal yang terjadi di kehidupan
Dalam model pendidikan STEAM, seni tidak hanya dianggap sebagai subjek tersendiri, tetapi sebagai titik akses ke semua mata pelajaran lainnya, dan juga sebagai inovasi.
STEAM atau Tidak?
Berikut ini beberapa keuntungan dari menggabungkan seni dalam sains dan teknik seperti dalam STEAM model.
Membantu menghilangkan penghambat ide – ide (karena tidak ada kata salah dalam seni)
Fokus pada proses yang membantu mengarah pada inovasi
Mengajarkan kekuatan dari observasi, orang – orang dan lingkungan dalam pembelajaran
Membantu mengasah kecerdasan visual – spasial dan konsep matematika seperti geometri.
Fondasi STEAM sebenarnya terletak pada pembelajaran inkuiri, pemikiran kritis, dan berbasis proses. Berbasis proses di sini berarti proses saat mengajukan pertanyaan, menimbulkan rasa ingin tahu, dan mampu menemukan solusi dari suatu masalah.
Inti dari pembelajaran STEAM adalah menjadikan pembelajar lebih kreatif dalam menemukan solusi masalah.
Minggu, 06 Desember 2020
Urusan hati itu Rumit
Urusan hati itu memang bukan perkara main-main. Daya positif hingga daya rusaknya kadang sangat luar biasa. Tidak terhitung berapa banyak orang-orang yang secara fisik kuat atau secara otak memang cerdas, namun saat dihadapkan pada persoalan hati dan semua yang berkaitan dengannya, mereka hancur lebur.
Secara naluriah memang sangat sulit untuk tetap "baik-baik saja" bila berurusan dengan hati. Rasa sakit, sedih hingga tangis pilu sebenarnya wajar dilakukan bila hati kita sedang terluka. Itu pertanda bahwa mekanisme alamiah dari tubuh kita memang bekerja, Tak ada yang salah dari itu semua. Nanti semua itu bisa menjadi salah jikalau dilakukan berlarut-larut sampai mengacaukan sistem normal pada tubuh kita.
Yang jadi pertanyaan saat ini adalah, apakah ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi atau bahkan mengendalikan hati kita dari sakit yang berlebih? jawabannya adalah ada. Namun ibaratnya obat, obat ini harus diminum awal, bukan di saat sakitnya sudah kambuh. Yah beda-beda tipis dengan obat maag.
Resep pertama yang harus kita pahami adalah, perlu kita ketahui bahwa esensi dari kehidupan itu adalah perpisahan. Kita harus paham betul bahwa kebahagiaan itu tidak pernah datang sendiri, di baliknya selalu ada perpisahan yang menanti.
Anda bertemu dengan orang yang anda cintai lalu pacaran, boleh jadi putus kan? Kalau pun langgeng dan menikah, boleh jadi cerai kan? Lantas kalau masih awet sampai kakek nenek, bukankah di depan ada kematian yang menunggu? Jadi esensinya adalah, kita selalu memburu kebahagiaan namun lupa mempersiapkan kehilangan.
Mempersiapkan kehilangan bukanlah sebuah sikap pesimis, melainkan sebuah upaya kita untuk sadar betul bahwa semua kebahagiaan ini kelak akan berakhir. Saat kita mencintai seseorang, lakukan dengan penuh totalitas.
Sayangi dan perlakukan dia dengan seistimewa mungkin. Namun cobalah dalam beberapa momen berhenti sejenak lalu berfikir, cepat atau lambat, kami akan berpisah, tapi tak masalah cepat atau lambatnya, yang jelas dalam setiap detik bersamanya, saya akan melakukan semua yang terbaik untuknya.
Jadi kuncinya ada pada senantiasa mengingatkan diri bahwa bahagia itu memang tidak abadi. Kita bisa menganalogikannya seperti ini, apa sih bedanya antara orang yang sedang makan bakso lalu kemudian tiba-tiba dipukul dengan seorang petinju yang sedang berjalan memasuki ring tinju untuk saling pukul?
Bedanya ada pada kesiapan. Orang yang sedang makan bakso boleh jadi juga akan melawan, tapi sesaat setelah dipukul, pikirannya akan berputar kemana-mana, dia akan shock bahkan kadang tak tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dia lakukan.
Tapi coba lihat si petinju. Saat berjalan menuju ring tinju dia sudah tahu bahwa dia akan dipukul. Dia pun sudah tahu apa yang harus dilakukan bila dipukul. Dia sudah menyiapkan berbagai strategi dan kesiapan mental untuk menghadapi pukulan-pukulan itu. Maka bersiaplah sejak saat ini. Karena bahagia tidak pernah abadi, kesedihanlah yang pasti.
Kabeh Ono Bageane
Kabeh Ono Takerane
Simbok : "Piye nduk dodolanmu...?"
Anak. : "Sepi mbok... ming payu limo."
Simbok : "Anakmu sehat nduk...? Bojomu piye kabare...?"
Anak : "Alhamdulillah mbok sehat kabeh, pangestune simbok sama pak'e... Tapi saiki lagi lesu mbok dino iki payon ming limo..."
Simbok : "Sing akeh syukur lan memujimu nduk, rejeki bondho kui wes ono takerane..."
Anak. : "Hallah... kae lho mbok, yu painem le dodolan larise nemen..."
Simbok : "Utangmu piye nduk...?"
Anak. : "Alhamdulillah sampun lunas mbok..."
Simbok : "Anakmu gek sok sumeng pora nduk...?"
Anak : "Pangestune mbok, hawane koyo kiye bocah sehat bergas waras..."
Simbok : "Maem e enak...?"
Anak : "Alhamdulillah mbok doyane pol le maem, mau njaluk ayam bakar... Bapakne yo bar tumbas martabak... Mreneo to mbok rame-rame..."
Simbok : "Yo kui nduk jenenge rejeki, siro nyawang kiwo tengen kayane laris byak-byuk... Gusti Alloh wes naker rejekimu kabeh... Wingi kui anake Yu Painem loro nganti pirang-pirang dino, ra doyan mangan... mlebu RS... tagihane nganti adol motor ora cukup... Ndilalahe omahe yo bola-balik diparani deb kolektor... Rame ne dagangane yu painem kae ancen lagi diparingi dalan karo Gusti Alloh, diparingi jalan cukup... Awakmu tak sawang yo ra kekurangan, malah luih ayem seko Yu Painem... Mulane welinge simbok... Diakeh-akehi anggonmu bersyukur, adoh seko iri dengki..."
Anak : "Astaghfirullah... Njih mbok.... Kulo klentu..."
Simbok : "Mulakno angger e nyawang ojo karo merem, raketok padhang... Isine peteng nek merem..."
Anak : "Nubruk-nubruk mbok nek karo merem..."
Simbok : "Sesuk reneo nduk, simbok sesuk panen pelem karo arep nyembeleh dere. Siro nggowo awak wae... Pakmu bar mbedhul budin sawah lor kae...."
Anak : "Ya Alloh ya Robb... pangandikane simbok ancen bener... Gusti Alloh paring rejeki wujud bondho donya ancen ono takerane..."
Alhamdulillah diparingi simbok sing jembar pikire...
Alhamdulillah alhamdulillah...
Love u mamah...
Cinta Tanpa Syarat
"Hadiah terbesar yang dapat kamu berikan kepada orang lain, khususnya pada
pasangan adalah karunia cinta tanpa syarat. Cinta yang penuh penerimaan. -Brian
Tracy-"
Cinta merupakan misteri. Ia bisa datang kapan pun, di manapun dan
berlabuh kepada siapapun yang dikehendaki hati. Perkara cinta, apa yang paling
membahagiakan darinya? Tentunya ketika cinta itu terbalas dengan indah dan
tulus.
Ketika seseorang yang namanya ada di hati kita juga menyimpan nama kita
di hatinya. Banyak yang mengatakan jika sebenar-benarnya cinta adalah cinta yang
penuh penerimaan. Mau memberi dan menerima cinta tanpa dipaksa, memaksa atau
terpaksa.
Tapi, bagaimana jika kamu menaruh cinta pada seseorang sementara dia
tak ingin menerima cinta tersebut? Atau sebaliknya. Ada seseorang yang
benar-benar mencintaimu dengan tulus, penuh penerimaan dan rela berkorban apapun
untukmu sementara kamu tak pernah menaruh sedikit pun cinta untuknya? Kalau
memang tak menemukan titik temu untuk perasaan cinta yang sedang kamu rasa,
cobalah untuk lebih bisa menerima kenyataan tersebut.
Mencintai & Dicintai Meski
Pada Tempatnya Menyoal cinta, ini penting dilakukan pada tempatnya. Tentunya
agar bertemu kata sepakat untuk kedua orang yang sedang menjalaninya. Tak apa
kamu mencintai seseorang dengan begitu besar. Tak apa kamu mencintai seseorang
dari hatimu yang paling dalam. Kamu tak salah. Cinta memang terbiasa datang
secara tiba-tiba dan terkadang tidak tahu tempatnya. Hanya saja, kamu tetap
harus selalu berpikir logis dan jangan terlalu menggunakan hati saat mencintai.
Ketika seseorang yang sedang kamu cintai tak memiliki perasaan yang sama,
dipastikan ini akan memercikkan luka di hati. Tak perlu menyalahkannya, bukankah
kamu dulu yang mencintainya? Tak perlu pula menyalahkan dirimu sendiri, cukup
jalani yang kamu rasa saat ini dan terus meminta tuntunan terbaik dari sang Maha
Pemilik Cinta. Pasrahkan segalanya padaNya agar cintamu bisa berlabuh pada
tempatnya. Tempat di mana cintamu bisa menemukan kata sepakat serta bahagia.
Karena cinta, kita bisa sangat bahagia. Kita juga bisa sangat terluka dan kecewa
Cinta Hadir Bukan Karena Terpaksa Hadirnya cinta yang sesungguhnya adalah tanpa
paksaan di dalamnya.
Cinta yang tulus tak akan hadir karena ia dipaksa atau
memaksa. Tidak ada alasan untuk mencintai. Ketika kamu memberi cintamu untuk
seseorang, kamu tak akan punya alasan kenapa kamu bisa memberikan cinta
tersebut. Begitu pun saat kamu mau menerima cinta seseorang, kamu tak pernah
punya alasan kenapa kamu mau menerimanya. Kalau memang seseorang yang sedang
kamu cintai tak membalas cintamu, cobalah untuk menerimanya dengan tenang dan berserah. Memaksa seseorang yang kamu cintai untuk memberikan
cintanya untukmu sementara ia sama sekali tak memilikinya, ini justru akan
membuatmu sakit hati. Juga, ketika kamu memaksa dirimu sendiri untuk mencintai
seseorang yang sama sekali tak kamu cintai, tak hanya membuatmu sakit hati, ini
juga sama saja dengan menyiksa dan melukai dirimu sendiri. Nikmati Rasa yang
Ada, Bahagia & Sedih Sewajarnya Nikmati saja rasa yang ada di hatimu. Bahagia
karena cinta boleh-boleh saja. Tapi ingat, berbahagialah sewajarnya saja. Begitu
pun dengan perasaan sedih karena cinta, sedihlah sewajarnya saja. Pada dasarnya,
segala yang berlebihan tidak akan menuai kebaikan. Segala yang berlebihan tak
jarang justru akan membuatmu merasa tertekan dan berantakan. Saat kamu mencintai
seseorang dan terlena dengan cinta tersebut, usahakan untuk tetap mengontrol
diri dan memasrahkan cinta tersebut kepada sang Maha Pemilik Cinta.
Biarkan Dia
yang menuntunmu menemukan cinta terbaik, terindah dan paling tepat untukmu.
Jangan sampai, kamu menjadi seseorang yang terlalu memaksa dan mendahului segala
ketetapanNya. Menyoal cinta, kamu tak perlu khawatir. Waktu dan rencana dariNya
yang akan menjawab semuanya. Cinta yang indah dan benar-benar mengena di hati
adalah cinta yang penuh penerimaan. Cinta yang murni memberi dan meminta tanpa
alasan. Cinta yang murni hadir tanpa dipaksa ataupun memaksa.
Selasa, 01 Desember 2020
Cincin
Dalam tulisan hieroglif, lingkaran berarti keabadian.
Dalam kehidupan sekarang. Cincin dianggap sebagai lambang pernikahan. Selanjutnya, cincin juga dianggap akan mengabadikan hubungan dua orang yang saling mencintai.
Secara filosofis, lingkaran yang membentuk cincin merupakan lambang kelengkapan yang tiada berujung dan tak pernah putus.
Allah SWT menciptakan bumi ini seperti lingkaran, bulat dan berputar.
Semua telah Dia sketsa dengan sempurna agar hamba-Nya mau memutar pikirannya untuk membaca, menggerakkan lidahnya untuk berbicara, melangkahkan kakinya untuk mencari, mengayunkan tangannya untuk mencoba, berusaha dan menyandarkan hatinya pada do’a yang tiada henti.
Telah dicipta sebuah wacana Yang Maha Sempurna bahwa hidup tak selalu sama. Hubungan antarmanusia tak pernah berdiam di satu titik yang pasti. Kebahagiaan, kedukaan dan kematian, selalu berputar mengitari lingkaran hidup. Manusia hanya bisa memprediksi, menjalani dan berharap keabadian pertalian itu, tanpa bisa menentukan akhir cerita yang diperankannya. Lingkaran itu tak pernah berujung, dan sebuah cincin adalah harapan untuk selalu melingkari hati yang dikasihi.
Cincin juga identik dengan keindahan, terutama bagi jari pemakainya. Jari manis seorang perempuan merupakan pasangan serasi sebuah cincin untuk mengikatkan ketulusan. Bagi orang Yunani Kuno, mengenakan cincin di jari manis dipercaya akan mengalirkan energi positif pada vena yang melewati jari tersebut ke jantung. Pantesan, banyak perempuan yang berdebar-debar jantungnya dan akhirnya luluh perasaannya ketika dipasangkan cincin di jari manisnya. Mitos apa fakta ya? Yang realistis sih gini. Jari manis lebih sedikit digunakan daripada jari-jari yang lain, sehingga lebih nyaman mengenakan cincin atau hiasan lain di jari manis itu. Ya, langgeng tidaknya sebuah hubungan tidak bergantung kepada sebuah cincin. Sebuah benda mati tidak akan mengalahkan kekuatan hati, hanya ketulusan dan pengertian yang bisa menjaga keutuhan dua hati. Keabadian sejati hanya milik Yang Maha Abadi.
Selasa, 09 Desember 2014
Aseli... MIRIS... banget kalo dengar YANG INI...
Duhhhhh sedihnya kalo dengar lagu ini...
Kerasa banget efeknya... anak-anak jadi mudah marah ke teman-temannya... Anak-anak jadi suka membantah perintah orangtua.., Anak-anak jadi sering berperilaku tak baik terhadap orang-orang di sekitarnya.., Kepeduliaan sosial mereka terhadap lingkungan sekitar mereka juga menghilang entah kemana... Tak hanya itu.., sopan santun.., etika.., rasa kasih sayang.., hormat menghormati dan gotong royong mereka pun kini tak lagi peka..,
Bukan karena siapa... Bukan karena anak-anak kita... Bukan juga karena media elektroniknya... Tapi semua ini murni dari kita sebagai orangtua.., guru.., sekaligus teman kala anak-anak kita ada dirumah...
Teringat cerita teman waktu sharing di Acara Mom and Kid's sebulan yang lalu di Surabaya.., dia bercerita tentang kebiasaan sekolah anaknya yang mewajibkan ortu untuk mematikan televisi dan menyita hape disaat jam-jam belajar dirumah.., gak hanya untuk anak2nya tapi untuk seluruh keluarganya.., termasuk ayah juga bundanya. Aturan ini juga berlaku untuk seluruh warga sekolah termasuk guru dan KSnya.., Dan yang lebih luar biasa lagi seluruh warga sekolah boleh memberi laporan atas berlakunya aturan ini di rumah masing-masing kepada siapapun..,
Yahhh.., Di awal aturan ini berlaku mungkin sangat sulit melakukannya.., banyak sekali kebohogan- kebohongan didalamnya.., entah si anak.., entah si ortu.., entah si guru atopun KSnya.., cerita temanku.., gak hanya yang melakukannya aku dan siapapun yang mendengar cerita ini.., mungkin juga akan merasa sangat aneh.., dan tidak biasa tapi ternyata hal-hal yang tak biasa itu jika kita lakukan secara terus menerus baik secara sadar atopun terpaksa.., lama kelamaan rutinitas tradisi yang gak biasa ini bisa berjalan dengan sendirinya tanpa diperintah oleh kepala sekolahnya..,
Dan hasilnya luar biasa dalam 3 tahun terakhir banyak banget perubahan perubahan positif di lingkungan sekolah tempat anak anaknya bersekolah.., dampak positif itu tak hanya muncul pada anak-anak tapi pada guru juga orang tua pun mulai ada perubahan yang bagus..,
Ada gak diantara kita yang berani memberlakukan ini di lingkungan sekolah anak anak kita ya.., Seandainya pimpinan kita dilembaga sekolah tempat kita mengajar juga berani mengambil kebijaksanaan ini.........
Kerasa banget efeknya... anak-anak jadi mudah marah ke teman-temannya... Anak-anak jadi suka membantah perintah orangtua.., Anak-anak jadi sering berperilaku tak baik terhadap orang-orang di sekitarnya.., Kepeduliaan sosial mereka terhadap lingkungan sekitar mereka juga menghilang entah kemana... Tak hanya itu.., sopan santun.., etika.., rasa kasih sayang.., hormat menghormati dan gotong royong mereka pun kini tak lagi peka..,
Bukan karena siapa... Bukan karena anak-anak kita... Bukan juga karena media elektroniknya... Tapi semua ini murni dari kita sebagai orangtua.., guru.., sekaligus teman kala anak-anak kita ada dirumah...
Teringat cerita teman waktu sharing di Acara Mom and Kid's sebulan yang lalu di Surabaya.., dia bercerita tentang kebiasaan sekolah anaknya yang mewajibkan ortu untuk mematikan televisi dan menyita hape disaat jam-jam belajar dirumah.., gak hanya untuk anak2nya tapi untuk seluruh keluarganya.., termasuk ayah juga bundanya. Aturan ini juga berlaku untuk seluruh warga sekolah termasuk guru dan KSnya.., Dan yang lebih luar biasa lagi seluruh warga sekolah boleh memberi laporan atas berlakunya aturan ini di rumah masing-masing kepada siapapun..,
Yahhh.., Di awal aturan ini berlaku mungkin sangat sulit melakukannya.., banyak sekali kebohogan- kebohongan didalamnya.., entah si anak.., entah si ortu.., entah si guru atopun KSnya.., cerita temanku.., gak hanya yang melakukannya aku dan siapapun yang mendengar cerita ini.., mungkin juga akan merasa sangat aneh.., dan tidak biasa tapi ternyata hal-hal yang tak biasa itu jika kita lakukan secara terus menerus baik secara sadar atopun terpaksa.., lama kelamaan rutinitas tradisi yang gak biasa ini bisa berjalan dengan sendirinya tanpa diperintah oleh kepala sekolahnya..,
Dan hasilnya luar biasa dalam 3 tahun terakhir banyak banget perubahan perubahan positif di lingkungan sekolah tempat anak anaknya bersekolah.., dampak positif itu tak hanya muncul pada anak-anak tapi pada guru juga orang tua pun mulai ada perubahan yang bagus..,
Ada gak diantara kita yang berani memberlakukan ini di lingkungan sekolah anak anak kita ya.., Seandainya pimpinan kita dilembaga sekolah tempat kita mengajar juga berani mengambil kebijaksanaan ini.........
Senin, 24 November 2014
BILA TANPA DIKAU GURU
Kado untuk guruku
Tanpa guruku
لَوْلاَمُرَبِّى مَاعَرَفْتُ رَبِّ
Selamat Hari Guru
Terimakasih guruku, engkau telah memberiku ilmu
kami hadiahkan lagu untuk-mu.
BILA TANPA DIKAU GURU
Apa jadinya diriku
Apa jadinya Bangsaku
Apa jadinya Negeriku
Bila tanpa dikau GURU
Betapa suramnya alam
Betapa ruwetnya dunia
Betapa berainya ummat
Bila tanpa dikau GURU
GURU sinar peradaban
GURU agen pembangunan
GURU firdaus untukmu
Api neraka sungkan padamu
Kapan rohani terketuk
Kapan jasmani tergerak
Kapan angkasa terkuak
Bila tanpa dikau GURU
Langganan:
Postingan (Atom)